sxc.hu
RIBUAN penderita asma mengantre untuk dapat memakan ikan sarden hidup yang diolesi campuran bumbu masala untuk menyembuhkan penyakit mereka. Pengobatan ini digelar oleh 200 anggota dari keluarga Goud di Hyderabad, Andhra Pradesh, India.
Padahal pengobatan ini telah dikritik karena dinilai tidak ilmiah. Pengobatan ini sendiri pun tengah diselidiki oleh juru kampanye hak asasi manusia negara itu. Mereka mengatakan praktik merupakan penyalahgunaan karena memaksa anak-anak untuk makan ikan mentah.
Praktik yang dijuluki 'festival obat ikan' di kota tersebut setiap Juni pada tanggal yang dipilih oleh astrolog pada awal musim hujan.
Meski begitu, tetap saja ratusan ribu penderita asma dan penyakit pernapasan lain mengantre untuk bisa mendapatkan sarden hidup yang diolesi campuran bumbu rahasia yang dibuat oleh 200 anggota dari keluarga Goud. Namun, keluarga itu menolak untuk mengungkapkan bahan campuran tersebut atau menjelaskan bahan tersebut digunakan untuk menyembuhkan penyakit pernapasan yang menimpa jutaan orang India.
Mereka hanya mengklaim resep tersebut mereka terima 170 tahun yang lalu dari orang suci Hindu yang telah memperingatkan mereka untuk mempertahankan rahasia bahan. Mereka juga diperingatkan bahwa bahan rahasia itu tidak akan bekerja jika mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan.
"Pengobatan itu telah dipraktikkan keluarga Goud selama 166 tahun terakhir untuk menawarkan pengobatan yang bebas biaya bagi mereka yang membutuhkannya," kata kepala keluarga, Bathini Harinath Goud, seperti dikutip The Telegraph (8/6). Acara ini juga didukung oleh pemerintah India yang menyediakan transportasi untuk masyarakat yang sebelumnya telah melakukan diet selama enam minggu.
Di sisi lain, organisasi pembela hak anak telah menyerukan pelarangan festival ini dan menuduh penyelenggara telah menempatkan anak-anak pada risiko dengan pengobatan yang belum terbukti secara ilmiah dan higienis. "Proses pemberian obat itu belum tentu sehat, apalagi diberikan kepada ratusan ribu orang tanpa mencuci tangan mereka," kata Balala Hakkula Sangham, salah satu penggiat organisasi.
Walaupun begitu, keluarga Goud bergeming. Mereka hanya menyatakan bahwa penentangan itu karena perusahaan farmasi merasa terancam oleh obat gratis mereka. (Pri/OL-06)
Padahal pengobatan ini telah dikritik karena dinilai tidak ilmiah. Pengobatan ini sendiri pun tengah diselidiki oleh juru kampanye hak asasi manusia negara itu. Mereka mengatakan praktik merupakan penyalahgunaan karena memaksa anak-anak untuk makan ikan mentah.
Praktik yang dijuluki 'festival obat ikan' di kota tersebut setiap Juni pada tanggal yang dipilih oleh astrolog pada awal musim hujan.
Meski begitu, tetap saja ratusan ribu penderita asma dan penyakit pernapasan lain mengantre untuk bisa mendapatkan sarden hidup yang diolesi campuran bumbu rahasia yang dibuat oleh 200 anggota dari keluarga Goud. Namun, keluarga itu menolak untuk mengungkapkan bahan campuran tersebut atau menjelaskan bahan tersebut digunakan untuk menyembuhkan penyakit pernapasan yang menimpa jutaan orang India.
Mereka hanya mengklaim resep tersebut mereka terima 170 tahun yang lalu dari orang suci Hindu yang telah memperingatkan mereka untuk mempertahankan rahasia bahan. Mereka juga diperingatkan bahwa bahan rahasia itu tidak akan bekerja jika mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan.
"Pengobatan itu telah dipraktikkan keluarga Goud selama 166 tahun terakhir untuk menawarkan pengobatan yang bebas biaya bagi mereka yang membutuhkannya," kata kepala keluarga, Bathini Harinath Goud, seperti dikutip The Telegraph (8/6). Acara ini juga didukung oleh pemerintah India yang menyediakan transportasi untuk masyarakat yang sebelumnya telah melakukan diet selama enam minggu.
Di sisi lain, organisasi pembela hak anak telah menyerukan pelarangan festival ini dan menuduh penyelenggara telah menempatkan anak-anak pada risiko dengan pengobatan yang belum terbukti secara ilmiah dan higienis. "Proses pemberian obat itu belum tentu sehat, apalagi diberikan kepada ratusan ribu orang tanpa mencuci tangan mereka," kata Balala Hakkula Sangham, salah satu penggiat organisasi.
Walaupun begitu, keluarga Goud bergeming. Mereka hanya menyatakan bahwa penentangan itu karena perusahaan farmasi merasa terancam oleh obat gratis mereka. (Pri/OL-06)
Obati Asma, Warga India Makan Sarden Hidup Anda sedang membaca artikel Obati Asma, Warga India Makan Sarden Hidup dengan url : http://sigithermawan12.blogspot.com/2012/03/obati-asma-warga-india-makan-sarden.html
Dapatkan Artikel Terbaru Gratis!! Masukan Email Kamu Disini :
Terima Kasih