Tren aneh di Jepang (Foto: The Sun) |
PROSEDUR operasi plastik biasanya dilakukan orang untuk mempercantik wajah. Namun yang terjadi di Jepang, orang justru menyuntik dahinya agar terlihat seperti donat.
Wajah cantik merupakan dambaan setiap orang. Tak heran bila banyak yang rela melakukan operasi plastik. Akan tetapi, tren aneh justru merebak di Jepang.
Saat orang berlomba-lomba mempercantik wajah, orang Jepang justru menciptakan tampilan aneh berupa tonjolan donat di bagian dahi. Penampilan tak biasa ini didapat dari hasil menyuntikkan saline, yakni cairan yang mengandung garam ke dalam dahi hingga membengkak. Kemudian, ibu jari ditekan di bagian tengah hingga membentuk lubang. Hasilnya, sebuah donat seperti menempel di kepala Anda.
Aneh, Orang Jepang Suntik Dahi biar Mirip Donat
Proses ini memakan waktu hingga dua jam, namun hanya akan bertahan 16-24 jam. Setelah itu, saline akan diserap tubuh dan dahi pun kembali seperti semula.
“Sensasi yang membuat rileks. Rasanya geli, tekanan ini membuat saya seperti ingin tidur,” tutur seorang pria yang mengikuti prosedur ini, sebagaimana dikutip The Sun.
Sesaat kemudian, dahinya mulai membengkak. Ibu jari pun ditekan guna membuat lubang di tengahnya.
“Seperti bagel (semacam kue serupa donat) dengan lumuran mentega. Saya kagum dengan hasilnya. Saya terlihat menggiurkan,” ungkapnya saat melihat cermin.
Tren aneh ini diprakarsai oleh seseorang bernama Jerome dan diperkenalkan oleh Keroppy, seorang fotografer sekaligus jurnalis. Dirinya pun membawa tren ini ke Jepang pada 2007.
Penyuka tren ini kerap bertemu dalam pesta saline dua kali dalam setahun. Injeksi saline ini tak hanya bisa dilakukan pada dahi, melainkan pada seluruh tubuh. Bahkan, ada pula yang menyuntikkannya di bagian buah zakar.
Aneh, Orang Jepang Suntik Dahi biar Mirip Donat Anda sedang membaca artikel Aneh, Orang Jepang Suntik Dahi biar Mirip Donat dengan url : http://sigithermawan12.blogspot.com/2013/01/aneh-orang-jepang-suntik-dahi-biar.html
Dapatkan Artikel Terbaru Gratis!! Masukan Email Kamu Disini :
Terima Kasih