sigit hermawan -
Jantung yang berdetak dalam tubuh merupakan cara pernapasan bagi manusia agar bisa bernafas. Namun apa yang terjadi jika jantung manusia bukan berada dalam tubuh melainkan ditaruh dalam tas. Matthew Green pergi pria berusia 40 tahun ini menyimpan jantungnya di dalam tas yang selalu ia bawa. Diketahui Green merupakan orang pertama Inggris yang memiliki jantung buatan karena ia menderita penyakit jantung atau yang sering disebut cardiomyopathia.
Jantung yang berdetak dalam tubuh merupakan cara pernapasan bagi manusia agar bisa bernafas. Namun apa yang terjadi jika jantung manusia bukan berada dalam tubuh melainkan ditaruh dalam tas. Matthew Green pergi pria berusia 40 tahun ini menyimpan jantungnya di dalam tas yang selalu ia bawa. Diketahui Green merupakan orang pertama Inggris yang memiliki jantung buatan karena ia menderita penyakit jantung atau yang sering disebut cardiomyopathia.
Penyakit jantung ini menyebabkan jantungnya melemah dengan cepat dan tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi itu menyebabkan ia sangat lemah hingga nyaris hanya bisa berbaring. Bahkan hanya bergerak beberapa langkah membuat kehabisan napas. Harapannya hanya dengan melakukan transplantasi jantung namun kondisinya terus memburuk sebelum ada donor potensial untuknya untuk penyakit jantungnya ini.
Kisahnya berawal saat pria yang memiliki satu orang ini diprediksi umurnya tidak akan lama lagi. Ia hanya tinggal menghitung hari saat menuju kematian akibat penyakit jantungnya yang sangat parah. Hal ini membuat ia menjadi salah satu daftar tunggu untuk transplantasi jantung. Menurut pengakuan Green menjelaskan bahwa dua tahun lalu, setiap hari ia bersepeda sejauh 14 km saat berangkat bekerja dan 14 km lagi saat pulang. Namun begitu dibawa ke rumah sakit ia bahkan berjalan saja sangat sulit. Namun dokter memutuskan untuk memberinya jantung buatan karena kondisinya sudah sangat buruk.
Dokter di rumah sakit Papwort sebuah rumah sakit jantung terkenal yang terletak di Cambridge memutuskan untuk memberinya jantung buatan utuh. Dokter mengganti jantung rusak Green dengan alat yang menggantikan peran otot dan bilik jantung. Tidak seperti pada jantung buatan sebelumnya bahwa alat pacu jantung yang menjadi sumber tenaga jantung ini diletakkan di luar tubuh dan bisa dibawa di dalam tas atau ransel.
Operasi jantung yang dilaksanakan Juni dan berlangsung selama enam jam ini harus dilakukan mengganti baterainya setiap beberapa jam dan jantung buatan itu bisa bertahan selama tiga tahun. Menurut Steven Tsui, dokter bedah jantung memimpin operasi itu mengatakan, jantung buatan hasil desain SynCardia itu hanya dimaksudkan sebagai “jembatan” hingga ada jantung asli untuk ditransplantasikan pada Green.
“Saya sangat senang bisa pulang dan bisa melakukan berbagai hal yang sudah lama tidak bisa saya lakukan, seperti bermain dengan anak atau memasak untuk keluarga,” ujar ayah satu anak itu. Bahkan ia menambahkan bahwa gerakan tubuhnya memang masih terbatas, tetapi setidaknya ia bisa pulang dan berkumpul dengan keluaga. Menurut Gill istri dari Green ini menyatakan bahwa mereka sudah tidak sabar untuk memulai kehidupan baru yang normal di London untuk pertama kali dengan Dylan, putra mereka yang berusia lima tahun.
Menurut Tui Untuk pertama kali menyaksikan ada orang berjalan-jalan di Inggris tanpa jantung manusia,” ujarnya. Mekipun kondisi orang yang yang mengalami penyakit jantung dengan sangat parah khawatir waktunya tidak lama lagi dengan adanya operasi seperti mendapat kesempatan hidup yang baru.
Pria ini Selalu membawa Jantungnya di Dalam tas Anda sedang membaca artikel Pria ini Selalu membawa Jantungnya di Dalam tas dengan url : http://sigithermawan12.blogspot.com/2012/05/pria-ini-selalu-membawa-jantungnya-di.html
Dapatkan Artikel Terbaru Gratis!! Masukan Email Kamu Disini :
Terima Kasih